Contoh Ekspansi Usaha Adalah

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Ekspansi

Selain beberapa persiapan yang perlu kamu lakukan sebelum ekspansi, tentunya ada juga hal yang harus diperhatikan ketika ekspansi tersebut sudah mulai berjalan. Jangan sampai persiapan yang sudah kamu lakukan dengan matang menjadi kacau hanya karena penerapannya yang kurang optimal.

Apa saja hal yang harus diperhatikan ketika ekspansi bisnismu dimulai?

Apa Itu Ekspansi Bisnis?

Sebelum menyusun strateginya, pahami dulu apa itu ekspansi bisnis. Ekspansi adalah kata yang berasal dari bahasa Latin, expandere berarti memperluas. Kata tersebut kemudian diadaptasikan ke dalam bahasa Inggris menjadi expansion dan barulah ke bahasa Indonesia menjadi ekspansi. Dalam bisnis, arti ekspansi tidak sepenuhnya sama dengan kata tersebut. Memperluas di sini lebih setara dengan pertumbuhan aktivitas ekonomi dalam sebuah perusahaan.

Ahli ekonomi, Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, menyebutkan bahwa ekspansi bisnis adalah peristiwa memperbesar ukuran perusahaan, dengan cara menambah modal usaha, memperbesar kapasitas pabrik, bahkan akuisisi atau merger perusahaan baru lainnya. Dengan begitu, bisa disimpulkan bahwa ekspansi bisnis adalah usaha yang bertujuan untuk memperbesar keuntungan sebuah perusahaan.

Baca Juga: Ekspansi Bisnis Lebih Mudah dengan Pendanaan yang Terjamin

Uji Coba Pasar (Pilot Test)

Uji coba pasar adalah langkah penting untuk menguji respon pasar sebelum melakukan ekspansi dalam skala besar. Perusahaan dapat memulai dengan peluncuran produk atau layanan di area kecil atau dalam skala terbatas. Uji coba ini akan memberikan wawasan tentang apa yang harus diperbaiki sebelum peluncuran penuh.

Pastikan tujuan ekspansi cukup spesifik

Sama seperti ketika akan membuka usaha di awal, menentukan tujuan ekspansi usaha juga perlu dilakukan supaya kamu punya roadmap dan plan-plan yang disusun untuk mendekatkan langkah ke tujuan. Dengan tujuan yang spesifik, kamu pun bisa membuat rencana cadangan apabila rencana utama tidak berhasil dijalankan.

Di atas sudah dijelaskan beberapa tujuan ekspansi usaha, mulai dari meningkatkan profit perusahaan, memperluas jangkauan usaha, mendorong inovasi dan kualitas, hingga diversifikasi risiko. Coba buat prioritas tujuan dari keempat poin tersebut, barulah kamu bisa menyusun step-step yang perlu dilakukan untuk mencapainya.

Pengertian Ekspansi Pasar

Jika dilihat dari asal katanya, ekspansi adalah kegiatan untuk memperluas suatu hal. Jadi,, ekspansi pasar adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan ataupun pengusaha dalam rangka memperluas pasar baru bagi produknya. Ekspansi pasar ini biasanya dilakukan pada daerah atau area geografis baru sehingga diharapkan konsumen di tempat tersebut bisa mengenal produk yang ditawarkan.ย  Ekspansi pasar adalah suatu strategi yang sangat penting untuk perusahaan agar tetap tumbuh dan berkembang. Dengan memasuki pasar baru, maka diharapkan jumlah pembeli potensial perusahaan menjadi bertambah dan memungkinkan perusahaan mendapatkan lebih banyak pendapatan.

Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti

Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti menjelaskan bahwa arti ekspansi ekonomi merupakan sebuah proses perluasan dunia usaha yang dilakukan dengan cara meningkatkan modal baru dan kapasitas pabrik, akuisisi perusahaan, serta penambahan unit produksi atau merger.

Bambang Riyanto mengutarakan pendapatnya bahwa ekspansi adalah sebuah usaha perluasan modal dalam perusahaan, baik itu modal tetap maupun modal kerja.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Keuntungan dan Pertumbuhan Bisnis Maksimal

Dengan persiapan dan strategi yang tepat, perusahaan dapat meminimalisir risiko tersebut dan mengoptimalkan keuntungan dari ekspansi yang dilakukan. Beberapa jenis ekspansi yang biasa diterapkan perusahaan adalah sebagai berikut:

Merger merupakan salah satu jenis ekspansi yang melibatkan penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi satu entitas baru. Dalam proses ini, biasanya perusahaan yang lebih dominan akan tetap mempertahankan identitas dan nama perusahaannya, sedangkan perusahaan lain melebur menjadi bagian dari entitas yang lebih besar. Merger umumnya dilakukan untuk mencapai skala ekonomi yang lebih besar, meningkatkan efisiensi, dan memperluas jangkauan pasar.

Ada beberapa jenis merger yang biasa dilakukan oleh perusahaan, di antaranya:

Merger memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk memperluas pasar dan meningkatkan efisiensi operasional melalui sinergi yang tercipta.

Akuisisi adalah proses di mana suatu perusahaan mengambil alih perusahaan lain dengan membeli sebagian besar saham atau aset perusahaan tersebut. Tujuan utama dari akuisisi adalah untuk meningkatkan pendapatan perusahaan melalui kepemilikan atas sumber daya, teknologi, atau pasar yang dimiliki oleh perusahaan yang diakuisisi. Dalam proses ini, perusahaan yang diakuisisi akan berada di bawah kendali perusahaan pengakuisisi, meskipun dalam beberapa kasus kedua perusahaan tetap beroperasi secara independen.

Contoh akuisisi dapat terlihat ketika sebuah perusahaan besar mengakuisisi perusahaan produsen bahan bakunya. Dengan demikian, perusahaan tersebut dapat mengamankan pasokan bahan baku dan mengurangi biaya pembelian dari pemasok eksternal. Akuisisi memungkinkan perusahaan untuk tumbuh lebih cepat dengan menambahkan aset baru, teknologi, atau basis pelanggan ke dalam bisnisnya.

Pastikan Pilih Metode Ekspansi yang Tepat untuk Kesuksesan Bisnis

Ekspansi usaha adalah strategi penting yang dapat membantu perusahaan tumbuh dan mencapai posisi yang lebih kuat di pasar. Namun, memilih antara pertumbuhan internal dan eksternal memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pertumbuhan internal memberikan kontrol penuh dan risiko kegagalan yang rendah, tetapi sering kali lebih lambat. Di sisi lain, pertumbuhan eksternal memungkinkan perusahaan untuk tumbuh lebih cepat dan meningkatkan daya saing, tetapi disertai dengan risiko integrasi dan konflik budaya.

Memahami kelebihan dan kekurangan ini akan membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih tepat dalam menentukan jalur ekspansi yang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas mereka. Dengan perencanaan yang matang dan manajemen risiko yang baik, ekspansi dapat menjadi sarana yang efektif untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.

Itulah tadi pembahasan lengkap tentang ekspansi usaha. Ekspansi usaha adalah kegiatan untuk dapat memperbesar atau memperluas jaringan bisnis perusahaan dilihat dari sisi produksi dan sisi distribusi. Aplikasi bisnis dari Mekari Jurnal dapat memudahkan perusahaan Anda. Ayo gratis coba sekarang! Ikuti program referral Mekari Jurnal bersama rekan bisnis Anda dan nikmati berbagai keuntungan hingga jutaan rupiah!

Ekspansi adalah kata yang tidak asing di dunia bisnis. Tidak sedikit yang memahami bahwa arti dari kata ini adalah perluasan dari segi cakupan.

Kata ini sendiri rupanya memiliki arti yang cukup luas. Meski dipahami sebagai perluasan, arti ini bisa berbeda tergantung konteks yang digunakan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ekspansi adalah perluasan wilayah suatu negara dengan menduduki (sebagian atau seluruhnya) wilayah negara lain; perluasan daerah. Arti lain yang disebutkan oleh KBBI, yakni ekspansi adalah pemuaian, khususnya gas dan uap, dan perluasan peredaran uang ke dalam sirkulasi.

Dalam kamus Oxford, ekspansi adalah tindakan menjadi lebih besar atau lebih luas. Ekspansi adalah kata yang berasal dari bahasa Latin, yakni expandere, yang kemudian pada abad ke-17 berganti menjadi expansio.

Digabungkan dengan kata dalam bahasa Inggris, expand, munculah kata expansion atau dalam bahasa Indonesia disebut ekspansi.

BACA JUGA: Insentif: Pengertian, Tujuan dan Jenisnya

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendefinisikan ekspansi adalah aktivitas memperbesar atau memperluas usaha yang ditandai dengan penciptaan pasar baru, perluasan fasilitas, perekrutan pegawai, dan lain-lain. OJK juga memberikan definisi lain bahwa ekspansi adalah peningkatan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan dunia usaha.

Secara spesifik, ekspansi ekonomi didefinisikan OJK sebagai perkembangan ekonomi dalam pola konjungtur yang ditandai oleh kenaikan harga, peningkatan jumlah uang beredar, produksi, dan konsumsi.

Ekspansi memiliki jenis yang beragam, tergantung dari konteks yang dibahas. Namun, kali ini redaksi Marketeers akan membahas jenis-jenis ekspansi dari perspektif bisnis. Dirangkum dari laman Gramedia, berikut jenis-jenisnya.

Ekspansi melalui merger adalah di mana dua atau lebih perusahaan digabungkan menjadi satu perusahaan. Jika merger dilakukan secara horizontal, maka perusahaan yang diakuisisi berasal pada tingkatan dan industri yang sama. Namun, jika merger dilakukan secara vertikal, maka perusahaan yang diakuisisi berasal pada tingkatan yang berbeda di industri yang sama.

Akuisisi adalah ekspansi dengan proses take over ataupun pengambilalihan kepemilikan saham ataupun aset perusahaan yang digerakkan oleh satu ataupun sekelompok investor tertentu. Tujuan dari akuisisi adalah meningkatkan pemasukan dengan memperoleh perusahaan baru yang dinilai menguntungkan perusahaan.

BACA JUGA: Valas Adalah: Pemahaman, Fungsi, dan Jenis-jenisnya

Dikutip dari Investopedia, ekspansi melalui hostile takeover berarti pembelian sejumlah saham untuk memperoleh sebuah perusahaan, namun direksi perusahaan yang ditargetkan menolak. Kemudian, terjadilah upaya untuk menggeser direksi yang tidak menyetujui proses akuisisi tersebut.

Ekspansi melalui Leveraged Buyout atau LBO artinya proses akuisisi yang dilakukan dengan meminjam uang terlebih dahulu untuk memperoleh perusahaan tersebut. Aset perusahaan yang diperoleh kerap dijadikan pembayaran untuk hutang yang dipinjam.

Pertumbuhan Internal

Pertumbuhan internal, atau sering disebut sebagai ekspansi organik, adalah strategi di mana perusahaan memperluas bisnisnya dengan menggunakan sumber daya dan kapabilitas internal. Dalam konteks ini, perusahaan tidak bergantung pada pihak luar untuk tumbuh, melainkan berfokus pada pengembangan dari dalam. Pertumbuhan internal sering kali dianggap sebagai pendekatan yang lebih stabil dan berkelanjutan karena perusahaan tidak menghadapi risiko besar yang biasanya muncul dalam kemitraan atau penggabungan dengan entitas lain.

Pertumbuhan internal cocok bagi perusahaan yang ingin mempertahankan kendali penuh atas operasi bisnisnya dan yang memiliki potensi besar untuk mengembangkan kapabilitas yang sudah ada. Beberapa contoh dari aktivitas ekspansi pertumbuhan internal antara lain:

Salah satu cara utama dalam mencapai pertumbuhan internal adalah dengan meningkatkan kapasitas produksi. Ini bisa dilakukan melalui pembelian mesin baru, perluasan fasilitas produksi, atau bahkan pembangunan pabrik baru. Dengan meningkatkan kapasitas produksi, perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar yang lebih besar tanpa perlu mengandalkan pemasok atau mitra eksternal. Peningkatan kapasitas produksi juga memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya per unit melalui skala ekonomi, sehingga dapat menawarkan harga yang lebih kompetitif kepada konsumen.

Untuk menjangkau konsumen di wilayah yang lebih luas, perusahaan dapat membuka cabang atau gerai baru. Strategi ini tidak hanya meningkatkan visibilitas merek tetapi juga memudahkan konsumen untuk mengakses produk atau layanan yang ditawarkan. Pembukaan cabang baru sering kali ditemui pada perusahaan retail, restoran, dan industri jasa lainnya. Meskipun memerlukan investasi awal yang signifikan, membuka cabang baru dapat membawa dampak positif dalam jangka panjang apabila dilakukan di lokasi yang strategis.

Salah satu cara lain untuk meningkatkan pertumbuhan internal adalah dengan meningkatkan biaya iklan dan pemasaran. Dengan meningkatkan upaya promosi, perusahaan dapat memperluas kesadaran merek di kalangan konsumen, memperkuat citra perusahaan, dan menarik lebih banyak pelanggan. Strategi ini penting bagi perusahaan yang ingin mempertahankan atau memperluas pangsa pasarnya. Selain itu, pemasaran yang efektif juga dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi segmen pasar yang baru.

Inovasi produk adalah elemen penting dalam ekspansi internal. Menambah varian produk atau mengembangkan produk baru memungkinkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam. Misalnya, perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman dapat memperkenalkan varian rasa baru atau produk yang sesuai dengan preferensi konsumen yang berbeda-beda. Dengan menawarkan variasi produk, perusahaan dapat memperluas basis pelanggan dan meningkatkan loyalitas konsumen terhadap merek.

Dalam upaya untuk terus tumbuh, perusahaan juga dapat memperluas target pasar dengan menjangkau segmen konsumen yang berbeda dari segmen pasar yang telah ada. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah dengan melakukan ekspansi ke pasar internasional atau memasuki segmen pasar demografis yang berbeda. Misalnya, perusahaan teknologi yang awalnya fokus pada pasar domestik dapat memperluas operasinya ke pasar internasional untuk menjangkau konsumen yang lebih luas. Dengan mengakses pasar baru, perusahaan dapat meningkatkan pendapatan dan memperkuat posisi bisnisnya.

Lakukan diversifikasi produk dan layanan

Menciptakan produk dan layanan yang selalu berinovasi dari masa ke masa adalah langkah ekspansi usaha yang mantap. Hal semacam ini juga bisa menjadi langkah awal sebelum akhirnya bisnis berekspansi lebih luas lagi dengan merger, leveraged buyout, akuisisi, joint venture, franchising, dan lain-lain.

Mendiversifikasi produk dan layanan dapat menjadi langkah awal karena ini tidak membutuhkan banyak modal dibandingkan dengan ekspansi eksternal. Diversifikasi juga bisa menjadi cara bisnis untuk bertahan di tengah padatnya kompetisi pasar. Sebab, pada dasarnya, bisnis yang bisa bertahan adalah bisnis yang dapat beradaptasi dan berinovasi.

Keunggulan Pertumbuhan Eksternal

Pertumbuhan eksternal, yang sering kali dilakukan melalui merger, akuisisi, atau aliansi strategis, dapat memberikan keunggulan yang berbeda dibandingkan dengan pertumbuhan internal. Beberapa keuntungan dari pendekatan ini termasuk:

1. Pertumbuhan yang Lebih Cepat

Pertumbuhan eksternal memungkinkan perusahaan untuk tumbuh dengan kecepatan yang lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan internal. Dalam merger atau akuisisi, perusahaan dapat dengan cepat menggabungkan sumber daya dan kapasitas operasional dari kedua entitas, sehingga meningkatkan skala ekonomi dan kapasitas produksi. Selain itu, perusahaan juga dapat langsung menambah basis pelanggan dan mengakses pasar baru.

2. Pengurangan Intensitas Persaingan

Dengan mengakuisisi atau bergabung dengan pesaing, perusahaan dapat mengurangi jumlah pemain di pasar dan, sebagai hasilnya, menurunkan tingkat persaingan. Dalam beberapa kasus, akuisisi atau merger bahkan dapat memungkinkan perusahaan untuk mendominasi pasar dan menjadi pemimpin di sektor industri tertentu.

3. Peningkatan Daya Tawar

Pertumbuhan eksternal dapat meningkatkan daya tawar perusahaan terhadap pemasok, distributor, dan konsumen. Sebagai entitas yang lebih besar, perusahaan memiliki posisi negosiasi yang lebih kuat, yang memungkinkan mereka untuk menegosiasikan kontrak yang lebih menguntungkan, memperoleh harga bahan baku yang lebih rendah, atau mengakses jalur distribusi yang lebih luas.

4. Peluang Keuntungan yang Lebih Tinggi

Ekspansi eksternal memberikan peluang bagi perusahaan untuk memperoleh kontrol yang lebih besar atas rantai pasokan mereka. Misalnya, dengan mengakuisisi pemasok atau distributor, perusahaan dapat mengelola harga, kualitas, dan waktu pengiriman dengan lebih efektif. Ini dapat mengarah pada peningkatan keuntungan, karena perusahaan memiliki kontrol yang lebih besar atas faktor-faktor yang memengaruhi biaya dan margin mereka.